Penyebab Bentrokan Berdarah di Sontang Rokan Hulu Masih Diselidiki Polisi


Rohul - Pasca bentrok berdarah di perkebunan sawit di KM 41 Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darusalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Senin (26/1/2021) siang kemarin, situasi lokasi perkebunan sawit yang diduga milik Puskopkar Riau hari ini sudah mulai kondusif.

Polres Rohul saat ini juga sudah memasang police line di gerbang masuk lokasi perkebunan serta menempatkan personel untuk menjaga lokasi tersebut.

Bahkan untuk menghindari terjadinya bentrok susulan pasca adanya korban tewas dalam bentrokan tersebut, Polres Rohul mengamankan 15 pekerja laki-laki ke Mapolres Rohul untuk dimintai keterangan dan mengevakuasi pekerja wanita ke tempat yang lebih aman.

Kapolres Rohul AKBP Taufik Lukman Nurhidyat melalui Paur Humas IPDA Refli Setiawan Hasibuan, Selasa (21/1/2021) mengatakan, hingga saat ini Polisi masih meminta keterangan dari 15 orang pekerja yang sudah ditetapkan sebagai saksi.

"Saat ini teman-teman Satreskrim masih bekerja secara maraton meminta keterangan dari 15 orang pekerja yang berada saat bentrokan terjadi tadi malam. Saat ini masih dalam pemeriksaan belum ada penetapan tersangka," cakap Paur Humas, dikutip dari Cakaplah.com.

Refly juga belum bersedia membeberkan apa sebenarnya motif yang melatarbelakangi pecahnya bentrokan berdarah tersebut hingga menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan 2 orang mengalami luka.

"Kita masih melakukan pemeriksaan untuk membuat terang sebuah tindak pidana, setelah pemeriksaan selesai dilakukan kita akan berikan pres realese kepada media terkait kronologis kejadian, identitas Korban dan barang bukti apa saja yang diamankan, sabar bang ya," tutur Paur Humas.

Seperti yang diberitakan sebelumnya Satu orang tewas dalam bentrokan yang terjadi di KM 41 di Desa Sontang Kecamatan Bonai Darussalam, Selasa (26/1/2021) Siang.

Dari informasi di lapangan, kejadian melibatkan 2 pengurus kebun yang kabarnya milik Pusat Koperasi Karyawan (Puskopkar) Riau seluas 350 hektare.

Korban meninggal dunia bernama Purba 38 tahun, diduga tewas tertembak senapan angin di bagian kepala.

Sementara korban luka atas nama Fajar (40) dan Warsito Purba (42) mengalami luka-luka dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Kota Pasirpengaraian.