Di tubuh korban malang ini, terdapat lebam, memar dan luka bakar akibat api rokok. Penganiayaan ini bukan saja datang dari ibu kandung Bunga. Lelaki yang merupakan selingkuhan ibunya juga ikut menganiaya.
Sebelum tewas dengan kondisi lebam, Bunga sempat dilarikan ke RSUD Bengkalis dan menghembuskan napas terakhir di sana.
Memperoleh kabar bocah berjenis kelamin perempuan itu meninggal, keluarga ayah kandung korban tidak senang dan datang ke Bengkalis membuat laporan ke Polres Bengkalis.
Diketahui, Bunga sebenarnya merupakan asal Tebing Tinggi, Sumut. Ia di Bengkalis dibawa ibu kandungnya yang bernama Yeni.
Bibik Korban Ice (32) menceritakan, Yeni membawa Bunga kabur ke Bengkalis saat perayaan Imlek. Hal itu dilatarbelakangi perkenalan antara Yeni dan AP warga Bengkalis yang ikut menjadi pelaku penganiayaan terhadap Bunga.
"Ceritanya, kakak ipar saya ini dan suaminya tinggal di Tebing Tinggi (Sumut). Pada perayaan Imlek 2021 lalu, si Yeni ini kabur ke Bengkalis, dia kenal dengan AP itu dari Facebook. Saat kabur maka dibawalah anaknya yang paling kecil (korban) ini yang baru berusia 2 tahun lebih, "ucap Ice saat dihubungi wartawan, dikutip dari Cakaplah.com.
Diutarakan Ice, ibu korban merupakan istri sah abang kandungnya yang tinggal di Tebing Tinggi. Awalnya setelah dia kabur pihak keluarga tidak mengetahui mereka ada di Bengkalis.
"Si Yeni ini curhat sama istri paman saya mengatakan dia di Bengkalis. Dan setiap si Yeni mau pulang laki -laki itu tidak ngasih untuk pulang. Setelah hampir 2 bulan dia di Bengkalis, tiba- tiba si Yeni ini kembali chat kakak saya dengan mengatakan rencana anak itu akan dikasikan dengan kakak saya. Karena kakak saya tidak punya anak," ceritanya.
Keluarga sudah merasa aneh dengan permintaan Yeni yang berniat menyuruh keluarga lain mengadopsi anak kandungnya.
"Si Yeni bilang jika anak ini masih bersamanya akan mati. Kamipun tidak tau dengan bahasanya itu, apakah pengancaman atau gimana, kami juga tidak tahu. Awalnya dia kabur itu, minta pisah sama abang kandung saya setelah kenal dengan laki-laki tersebut. Abang kandung saya ini selama menikah dengan si Yeni ini ada dua orang anak, dan korban ini anak yang paling kecil yang dibawanya," ungkap Ice lagi.
Setelah mendapat kabar bahwa pelaku sudah ditangkap pihak Kepolisian Polres Bengkalis, dia mengaku senang dengan sangat berharap kedua pelaku ini mendapat hukuman seberat-beratnya minimal hukuman mati. Karena korban ini juga masih anak di bawah umur.
"Bayangkan saja, anak sekecil itu yang belum tau apa -apa, dibawa mamanya sebegitu jauh dan kemudian sanggup membunuhnya. Memang anak itu sempat dibawa ke rumah sakit daerah Bengkalis pada hari Sabtu 24 April 2021, dan meninggalnya pada hari Minggu 25 April 2021 pukul 12.20 WIB. Dari foto yang saya dapat, badannya lebam - lebam dan penuh luka bakar api rokok, itu memang perbuatan sangat keji," ungkapnya.
Kedua pelaku kini sudah diamankan Polres Bengkalis. Namun pihak kepolisian berjanji akan memberikan keterangan pers terkait peristiwa kematian Bunga.
"Sabar bang, nanti kita press release ya,"singkat Kasat Reskrim AKP Meki Wahyudi.