Kisah Korban Selamat, Bertahan 6 Jam Saat Erupsi Marapi

(Ket Foto : Sri Wahyuni dan Tim saat berada di Gunung Marapi)

PEKANBARU - Enam jam bertahan saat Erepusi Gunung Marapi. Itulah kisah salah seorang pendaki bernama Sri yang berhasil selamat dari maut.

Tentu peristiwa memilukan bagi korban selamat asal Provonsi Riau ini tak kan bisa terlupakan sepanjang hidupnya. 

Ia menceritakan dirinya sangat berjuang untuk selamat dari erupsi gunung dengan ketinggian 2.891 MDPL itu.

"Hari minggu (3/12/2023) jam 07.50 WIB kami sedang di puncak dan turun ke tempat camp jam 13.35 WIB. Saat erupsi sekitar jam 14.45 WIB, posisi kami masih di pos 5," kata Sri Wahyuni.

Kemudian dikatakannya, butuh waktu sekitat 6 jam baginya dan teman-teman untuk mencari perlindungan agar tak terkena abu vulkanik. Mereka terus berlari sambil menghindari luncuran abu, batu dan pasir panas.

"Waktu ada suara letusan, kami semua saling bertatapan, setelahnya hujan batu dan ranting pohon jatuh. Kami lari sekencang-kencangnya supaya selamat," ungkap Sri.

Sempat berhenti, kemudian Sri yang tertinggal bersama 6 temannya kembali lari ke bawah. Sampai akhirnya mereka bertemu dengan tiga rekan yang telah lebih dahulu turun dari puncak gunung, di pos 3.

Setelah itu kami sama-sama lari ke bawah sekuat tenaga tanpa henti. Akhirnya kami sampai di pos 2, berhenti sebentar lalu lari lagi ke bawah dan sampai di pos BKSDA dengan selamat, walaupun ada salah satu teman kakinya yang keseleo," papar Sri.

Diungkapkan Sri, tanpa pikir panjang, ia dan 9 temannya segera memutuskan kembali ke Pekanbaru. Mereka merasakan trauma atas kejadian yang hampir menghilangkan nyawanya tersebut.

"Suara ledakannya besar. Sampai sekarang juga masih terngiang," ungkapnya.

Saat ditanya mengenai tanda-tanda sebelum terjadinya erupsi, Sri menyebutkan tak tahu pasti bagaimana penyebab gunung itu 'mengamuk'. Namun sebelumnya, ia dan temannya melihat ada pendaki lain yang melempar batu ke arah kawah Gunung Marapi.

"Kemarin pas di puncak ada yang lempar batu ke kawah, mana tahu itu pemicu erupsinya, ada satu orang yang melempar, memakai celana coklat batik," bebernya.

Ia berharap, Gunung Marapi cepat pulih. "Teruntuk teman-teman yang mendaki tolong dijaga (kelestarian alam)," harap Sri.***







Sumber : Klikmx.com