PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar membuka Acara Peringatan Harganas ke XXIX dengan Tema "Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting", di Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu (13/7/2022).
Dihadapan hadirin Syamsuar mengajak semua pihak yakni Bupati se-Riau termasuk masyarakat untuk bersama-sama membantu Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) untuk menurunkan kasus stunting atau anak kurang gizi di Riau.
Langkah ini lanjut Syamsuar, sesuai target yang harus diselesaikan. Dimana saat ini sudah 22 persen.
"Kami targetkan harus turun menjadi 14 persen di tahun 2024 nanti. Sehingga harus ada strategi dari kita agar stunting ini benar-benar turun, jadi tidak hanya BKKBN (DP3AP2KB, red) saja yang bekerja, kita semua harus terlibat," harap Syamsuar.
Selain itu, langkah ini juga sebagai persiapan menghadapi bonus demografi. Sesuai ditahun 2035 mendatang, Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi.
Lebih jauh sebut Syamsuar, pemerintah harus memastikan bahwa generasi yang berada dimasa itu adalah generasi yang berkualitas. Sesuai jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih banyak dari penduduk usia non-produktif.
Dengan kondisi itu, pihaknya tidak ingin nantinya setelah 100 tahun Indonesia merdeka yang memasuki bonus demografi masih banyak anak-anak yang stunting.
"Untuk mengatasi stunting ini kita harus bisa mewujudkan bonus demografi berkualitas," jelasnya.
Mantan Bupati Siak ini menjelaskan, saat ini pihak BKKBN juga telah meluncurkan Program Bapak Asuh Stunting guna meningkatkan gizi pada anak-anak yang mengalami masalah dalam tumbuh kembang.
"Kalau ada bapak asuh, tentu ada anak asuh dan saya juga merupakan bapak asuh disini. Anak asuh stunting ini lah yang akan terus dikontrol bagaimana peningkatannya," kata Syamsuar.
Terkait hal itu, saat ini di tingkat nasional sudah ditetapkan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting.***
